Mendengkur adalah suatu keparauan, biasanya suara nafas yang kuat, diakibatkan oleh getaran tenggorokan yang terjadi selama tidur. Dengkuran terjadi ketika aliran udara yang melalui hidung dan mulut terhambat. Meskipun mendengkur umum terjadi, khususnya pada orang tua dan mereka yang memiliki berat badan berlebih, tidak selamanya itu menjadi pertanda bahwa Anda memiliki masalah pada kesehatan. Bagaimanapun juga, saat terlanjur parah, mendengkur dapat mengakibatkan gangguan tidur. Mendengkur dapat juga pertanda hambatan pernapasan dalam tidur. Sekitar 30-50% dari dengkuran terjadi pada orang dewasa. Jumlah ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia, dimana dengkuran terjadi setidaknya 60% pada orang dewasa di atas usia 60 tahun.
Penyebab Kondisi
Getaran dari tuenggorokan di daerah leher menyebabkan dengkuran ketika seseorang sedang tertidur. Hal ini terjadi karena adanya halangan pada lintasan atau pergerakan udara saat bernafas. Halangan pada pernafasan selama tidur dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena hidung yang penuh atau perkembangan massa hidung atau polip. Orang-orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas juga memiliki kecenderungan untuk mendengkur karena adanya tambahan jaringan di leher yang mengakibatkan tekanan berlebih dalam pernafasan mereka. Penyebab lainnya termasuk kekenduran otot tenggorokan dan pembengkakan susunan jaringan yang terletak di bagian belakang mulut seperti anak tenggorokan, amandel kanan atau kiri, dan teenggorokan itu sendiri. Ketidaknormalan dalam bentuk wajah atau hidung seperti kesalahan posisi rahang dan ketidakrataan dinding yang memisahkan rongga hidung kiri dan kanan, seperti pada pasien dengan hidung bengkok atau ketidaksempurnaan dinding hidung, dapat pula mengakibatkan dengkuran.
Gejala Utama
Mendengkur sesungguhnya dapat merupakan suatu masalah kesehatan yang dikenal sebagai hambatan pernafasan dalam tidur. Ini adalah keadaan dimana seseorang tiba-tiba berhenti bernafas selama ia tidur. Peristiwa ini biasanya berlangsung selama tidak lebih dari sepuluh detik dan kemudian diikuti oleh tarikan nafas mendadak atau dengkuran. Hal ini biasanya terus terjadi selama beberapa kali sepanjang malam.
Hambatan pernapasan dalam tidur (Obstructive Sleep Apnea (OSA)) dapat berakibat pada berbagai komplikasi seperti hipoksemia atau kekurangan tingkat oksigen dalam darah. Hal ini dapat berakibat pada buruknya kualitas tidur dan kurang tidur. Orang yang memiliki OSA memiliki risiko mengidap darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke, setidaknya sebanyak 30% lebih tinggi daripada orang normal. Pada anak-anak, penderita OSA dihubungkan dengan buruknya prestasi di sekolah, masalah pertumbuhan, dan kesulitan belajar. Sekitar 75% orang yang mendengkur memiliki gangguan pernafasan dalam tidurnya.
Siapa yang Harus Ditemui dan Kemungkinan Pengobatan
Kebanyakan orang yang mendengkur tidak membutuhkan perhatian kedokteran. Dengkuran yang kurang begitu serius dapat dikelola dan dikurangi dengan mudah melalui perbaikan pola hidup dan berbagai jenis cara tidur. Meningkatkan konsumsi air mineral dan menghindari rokok juga terbukti membantu mengurangi kekentalan dari cairan yang diproduksi hidung.
Teknik lain yang terbukti mengurangi dengkuran adalah tidur dengan salah satu sisi kepala lebih tinggi sehingga saluran udara lebih terbuka, menggunakan obat penyemprot hidung atau plester hidung yang dapat dibeli tanpa resep, dan mengurangi berat badan. Keberhasilan dari saran-saran tersebut berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya.
Bagaimanapun juga, mendengkur dapat menjadi permasalahan kesehatan. Jika Anda terbangun dengan terengah-engah atau jika Anda merasa kelelahan ketika bangun di pagi hari, atau jika Anda merasa mengantuk, sakit kepala, kehabisan tenaga, dan kehilangan konsentrasi di siang hari, Anda perlu segera menghubungi penyedia layanan kesehatan atau spesialis gangguan tidur. Pemeriksaan tubuh yang dipusatkan pada tenggorokan, hidung, dan mulut akan dilakukan. Dokter Anda mungkin juga akan melakukan uji penelitian tidur untuk memeriksa apakah Anda memiliki gangguan pernafasan dalam tidur.
Setelah penyebab dengkuran Anda telah berhasil dikenali, dokter Anda akan menyusun rencana perawatan. Pilihan perawatan dapat termasuk penggunaan alat khusus pada gigi yang disebut mandibular advancement splint, yang memungkinkan rahang bawah dan lidah maju kedepan secara bersamaan. Alat ini merupakan pilihan yang bagus bagi pasien yang mengalami gangguan tidur yang ringan hingga sedang.
Penyedia layanan kesehatan Anda juga mungkin menganjurkan penggunaan alat Continuos Positive Airway Pressure (alat untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran napas). Peralatan ini dilekatkan pada mesin untuk memompa oksigen melalui selang yang dihubungkan pada masker dan ditempatkan dengan menutupi hidung dan mulut. Peralatan ini membuat saluran udara tetap terbuka dan mengurangi dengkuran.
Terdapat pula beberapa pilihan pembedahan yang dirancang untuk menghentikan dengkuran dengan berbagai tingkat kesuksesan. Jika Anda mengalami pergeseran dinding hidung, Anda mungkin akan disarankan untuk melakukan bedah hidung untuk memperbaikinya. Anda juga mungkin disarankan untuk melakukan pengangkatan amandel. Uvulopalatopharyngoplasty adalah salah satu jenis pembedahan lain yang melibatkan pembuangan jaringan di bagian belakang tenggorokan untuk memperluas saluran pernapasan.
Teknik pembedahan lainnya adalah tindakan Pillar. Dalam pembedahan ini, potongan teenggorokan tiruan ditempatkan untuk membuatnya semakin keras. Metode yang terbaru menggunakan pembedahan dengan gelombang radio dikenal juga dengan RFA. Metode ini menggunakan energi panas untuk memperkeras struktur belakang tenggorokan.
Sumber Informasi:
Sumber Informasi:
- National Sleep Foundation. https://www.sleepfoundation.org