Senin, 09 Desember 2019

Catatan Perjalanan Rasa, Karya Fahd Pahdepie



- Kita hidup bukan hanya untuk melengkapi kebahagiaan kita sendiri tetapi juga menyempurnakan kebahagiaan orang lain juga.

- Hiduplah untuk memenuhi apa yang kamu butuhkan, dan matilah jika hanya terus menerus menjadi budak bagi apa yang kamu inginkan.

-Berhentilah gelisah. Tak usah percaya pada hitungan hitungan. Hiduplah dalam keberkahan. Lihatlah dari apa yang terjadi pada orang terdahulu ; KEINGINAN adalah sumber PENDERITAAN.

-Filosofi Sungai-.   
 "Sesuatu yang tak bisa dihitung tetapi menghidupkan". Air tak bisa kita hitung sebab ia terus mengalir. Ada siklus yang tak putus memberikannya kehidupan. Lalu ia memberikan kehidupan apa yang ikan, tanaman yang ada didalamnya, dan menumbuhkan apa yang ada disekitarnya.
Hiduplah seperti sungai yang terus mengalir, jangan membendungnya apalagi menghitung hitungnya.
Hiduplah seperti sungai yang senantiasa memberikan hidup tanpa belasan harap meski menanggung beban sampah manusia dan telah ditolak untuk pulang ke laut.

Qoute Cinta Laki Laki Biasa, Karya Asma Nadia

- Cinta sejati seperti udara,
betapa keras kau embuskan,
Dia akan kembali memenuhi
Rongga dadamu dengan kehidupan.

- Bahagia itu ketika kita mampu Mensyukuri apa yang kita dapatkan.
Begitupun sebaliknya.

- Aku yang mencintai,
Dan yang dicintai adalah aku. Kamu adalah 2 ruh yang diciptakan untuk menghuni satu badan.

- Rindu terjadi saat partikel partikel
 memori menjadi sebuah kenangan.

- Cinta sejati adalah cinta yang mampu menciptakan ruang gerak bagi pasangannya u/ berkembang dan menjadi versi terbaik bagi dirinya.

Resensi Novel Orang Orang Biasa



Judul      : Orang-orang Biasa (Ordinary People)
Penulis.  : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
ISBN.      : 978-602-291-524-9
Halaman: xii + 300
Cetakan : Pertama tahun 2019
Genre.    : Fiksi
 

Balas kasihku kepada tetangga lemari, meminjamkan koleksi barunya sekaligus memerawani karya terbaru Pak Cik, OOB.
OOB adalah karya ke -11 dari Andrea Hirata. Setelah Pohon Sirkus 2017 yang sempat saya boyong ke Sini, tapi sekarang entah dimana rimbanya bersandar.

Pepatah tuah, Tak kenal maka tak sayang,  jika ingin kenal janganlah mulai dari belakang. Di Awal, ada 3 poin yang yang membuat saya begitu antusias saat pandang pertama. 

Pertama, di sampul buku. Keyakinan Jill Simmons bahwa OOB akan menjadi Best seller Internasional setelah Laskar pelangi.

Kedua, di lembar pertama. Pak Cik membuka lembaran pertama dengan kalimat, "Fiksi,bukan hanya membuat yang tidak ada menjadi ada tapi lebih ke proses berpikir". Ini mungkin isyarat bahwa karyanya bukan hanya sekedar Fiksi.

Ketiga, di kata pengantar. Karya ini merupakan manifestasi kekecewaan dari Pak Cik yang gagal mempertahankan cita cita seorang anak untuk masuk Fakultas Kedokteran. Bukan karena bodoh, tapi karena tidak mampu menutupi persyaratan administrasi.

Curiga adalah bahasa yang tidak dipahami di pengadilan.
Pengakuan yang dibangun dengan asas ini mentah dan mudah dipatahkan.

Dalam buku ini, Andrea Hirata menyelipkan satu istilah yurispundensi barat, "Corpus Delicti".
Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan Inspektur Rojali yang kalut malut dalam mengungkap kejahatan tanpa bukti.
Hematnya, Tak mudah menjerat dan menghukum pelaku pembunuhan jika tak ditemukan orang mati

Istilah ini dipopulerkan Oleh Pdt. Erastus Sabdono, Corpus Delicti sendiri berasal dari kamus hukum peradilan Barat yang berarti bahwa kesalahan harus dibuktikan sebagai suatu kesalahan sebelum terdakwa dibawa kepengadilan atau ketika terdakwa dibawa ke pengadilan harus cukup bukti bahwa terdakwa bersalah. Istilah hukum ini dipakai oleh Pdt Erastus untuk membuat ajaran barunya mengenai iblis, manusia, dan Yesus.

Sejurus dengan laskar pelangi, OOB  berisi  kritik sosial dan pedas dunia pendidikan. Rasa rasanya itu sudah menjadi brand khusus bagi Pak Cik, membangun  narasi yang dengan gaya satire dan  mahir dalam menulis materi jenaka, Manissss.
Penokohan. Agak sulit memetakan karakter setiap tokoh, dengan sudut pandang 10 gerombolan + inspektur Rojali dan sersannya. Olehnya, Kurang lebih 5-6 jam dengan estimasi 3 hari OOB saya tamatkan.
Mungkin bisa saja saya habiskan 3 jam secara langsung, tapi saya menunda ke hari selanjutnya untuk lebih menghidupkan karakter setiap tokoh.

Nb. Lebih menarik melihat secara langsung daripada harus mendengarkan perkataan orang lain.

Jika Kau Mulai Ragu


Selamat Pagi

Sebelum huruf pertama ini saya ketik, tontonan YouTube sepertinya didesain untuk mengingatmu.
Apa kabar pagi ??
Apakah hari ini akan turun hujan ??
Apakah Dewi hujan sedang baik baik saja ??
Di satu malam musim panas, tepatnya di pekarangan rumah, paralel lampu menghiasi sisi pekarangan,  dip sana ada beberapa bintang bergelantungan, angin ikut bertiup sepoi sepoi menghembus pohon, sangat pas dengan iringan instrumen Mozart, sangat menenangkan.
Ada 2 insan di sana, sejak tdi beradu dansa, saling berbisik, berucap kata kasih, dan saling berbalas sayang. Manusia lahir dan tumbuh kembang tak luput dari kasih sayang. Betapa Tuhan sangat mencintai manusia

Sang Pangeran berbisik,
"Kamu baik baik yah, selalu jaga kesehatan. Saat kau bilang kesukaanmu dengan salah satu makanan instan, bukannya saya mendukungmu dengan mengiyakan,tapi saya ingin kamu sadar dengan apa yang menjadi inginmu. Makanan instan sangat berbahaya bagi kesehatan apalagi Jika tidak diimbangi dengan makanan bergizi lainnya.  Hidupku sudah cukup tersiksa tanpamu kala itu, jangan biarkan hal seperti inj mencuri waktuku darimu lagi. Still with me everytime.

Jika kamu sakit kepala, bukannya saya tidak peduli dengannmu. Saya hanya ingin kamu bertindak dengan mandiri, jika suatu saat saya telah pergi, kamu dalam keadaan siap untuk mengambil suatu keputusan.
Dan yang saya lakukan saat itu terjadi, mungkin saya orang pertama yang mendoakan kesembuhan mu sambil terisak.

Jika kamu berjalan berdua dengan teman lelakimu, bukan berarti saya menyetujui tindakanmu dengan basa basiku saat itu.
Tapi itulah cara saya agar terlihat lebih kuat dari yang kau kira.
Cemburu ?? Kertas mana yang tidak terbakar saat didekatkan dengan api ??
Masih ingatkah, saat kau menelponku malam itu dan terisak ?? Kalau boleh izin kpda Tuhan, Akan ku telan semua air matamu, betapa enggannya diri ini melihatmu demikian.

Masih ingatkah, waktu kau cerita  sosok lelaki yang datang kerumahmu untuk melamarmu. Waktu itu, seperti tidak ada lagi yang perlu saya ceritakan kepadamu. Mungkin karena saya takut dengan persaingan, mungkin karena saya egois. Tapi inilah kejujuran hatiku saat itu. Saya takut kamu dimiliki orang lain, bukan saya.
Masih ingatkah, kata yang dulu saya ucapkan. Peganglah itu, dan jika suatu saat nanti hal itu berubah, dan kau meragu mungkin karena kau tidak setulus dari hati ini terhadapmu.

#fiksi
#pagi
#hiburansebelumujian

Upaya Pendekatan Antar Mazhab

 Ijtihad adalah sebuah jalan yang telah digariskan dan komitmen pada program tertentu.Semua fakih dan mujtahid telah sepakat dalam prinsip-p...