Senin, 09 Desember 2019

Jika Kau Mulai Ragu


Selamat Pagi

Sebelum huruf pertama ini saya ketik, tontonan YouTube sepertinya didesain untuk mengingatmu.
Apa kabar pagi ??
Apakah hari ini akan turun hujan ??
Apakah Dewi hujan sedang baik baik saja ??
Di satu malam musim panas, tepatnya di pekarangan rumah, paralel lampu menghiasi sisi pekarangan,  dip sana ada beberapa bintang bergelantungan, angin ikut bertiup sepoi sepoi menghembus pohon, sangat pas dengan iringan instrumen Mozart, sangat menenangkan.
Ada 2 insan di sana, sejak tdi beradu dansa, saling berbisik, berucap kata kasih, dan saling berbalas sayang. Manusia lahir dan tumbuh kembang tak luput dari kasih sayang. Betapa Tuhan sangat mencintai manusia

Sang Pangeran berbisik,
"Kamu baik baik yah, selalu jaga kesehatan. Saat kau bilang kesukaanmu dengan salah satu makanan instan, bukannya saya mendukungmu dengan mengiyakan,tapi saya ingin kamu sadar dengan apa yang menjadi inginmu. Makanan instan sangat berbahaya bagi kesehatan apalagi Jika tidak diimbangi dengan makanan bergizi lainnya.  Hidupku sudah cukup tersiksa tanpamu kala itu, jangan biarkan hal seperti inj mencuri waktuku darimu lagi. Still with me everytime.

Jika kamu sakit kepala, bukannya saya tidak peduli dengannmu. Saya hanya ingin kamu bertindak dengan mandiri, jika suatu saat saya telah pergi, kamu dalam keadaan siap untuk mengambil suatu keputusan.
Dan yang saya lakukan saat itu terjadi, mungkin saya orang pertama yang mendoakan kesembuhan mu sambil terisak.

Jika kamu berjalan berdua dengan teman lelakimu, bukan berarti saya menyetujui tindakanmu dengan basa basiku saat itu.
Tapi itulah cara saya agar terlihat lebih kuat dari yang kau kira.
Cemburu ?? Kertas mana yang tidak terbakar saat didekatkan dengan api ??
Masih ingatkah, saat kau menelponku malam itu dan terisak ?? Kalau boleh izin kpda Tuhan, Akan ku telan semua air matamu, betapa enggannya diri ini melihatmu demikian.

Masih ingatkah, waktu kau cerita  sosok lelaki yang datang kerumahmu untuk melamarmu. Waktu itu, seperti tidak ada lagi yang perlu saya ceritakan kepadamu. Mungkin karena saya takut dengan persaingan, mungkin karena saya egois. Tapi inilah kejujuran hatiku saat itu. Saya takut kamu dimiliki orang lain, bukan saya.
Masih ingatkah, kata yang dulu saya ucapkan. Peganglah itu, dan jika suatu saat nanti hal itu berubah, dan kau meragu mungkin karena kau tidak setulus dari hati ini terhadapmu.

#fiksi
#pagi
#hiburansebelumujian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Upaya Pendekatan Antar Mazhab

 Ijtihad adalah sebuah jalan yang telah digariskan dan komitmen pada program tertentu.Semua fakih dan mujtahid telah sepakat dalam prinsip-p...